Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama MRIN-UPH
Dengan Ejikman Terkait Whole Genome Sequencing Virus SARS-COV-2
Mochtar Riady Institute
for Nanotechnology-Universitas Pelita Harapan ( MRIN-UPH ) resmi menandatangani
perjanjian kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ( Eijkman ),
lembaga penelitian di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi
Indonesia pada Kamis, 29 April 2021. Kerja sama antara Eijkman dan MRIN-UPH
adalah mengenai Whole Genome Sequencing (WGS) virus SARS-COV-2 (virus penyebab
Covid 19), dimana MRIN-UPH merupakan lembaga penelitian swasta pertama yang
bekerja sama dengan Eijkman dalam penelitian WGS SARS-CoV-2.
Mochtar Riady Institute for Nanotechnology-Universitas Pelita Harapan ( MRIN-UPH ) resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ( Eijkman ), lembaga penelitian di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Indonesia pada Kamis, 29 April 2021. Kerja sama antara Eijkman dan MRIN-UPH adalah mengenai Whole Genome Sequencing (WGS) virus SARS-COV-2 (virus penyebab Covid 19), dimana MRIN-UPH merupakan lembaga penelitian swasta pertama yang bekerja sama dengan Eijkman dalam penelitian WGS SARS-CoV-2.
Penandatanganan
perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Prof.dr.Irawan Yusuf,Ph.D.,
selaku Presiden Yayasan Mochtar Riady Nanotechnology Institute dan Prof. dr. David H.
Muljono,Sp.PD.,FINASIM,Ph.D., selaku Deputi Kepala Lembaga
Biologi Molekuler Eijkman, disaksikan oleh Dr.rer.nat.Ivet Suriapranata,
selaku Kepala Divisi Penelitian MRIN-UPH, dan Drh.Safarina G.Malik,M.S.,Ph.D.,
selaku Sekretaris Utama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Kolaborasi
antara MRIN-UPH dengan Eijkman adalah sarana yang baik untuk melakukan
pertukaran ide dan knowledge transfer. Kedua lembaga memiliki kualitas dan
nilai lebih. Eijkman memiliki fasilitas lengkap dan sumber daya manusia yang
banyak. Sedangkan MRIN-UPH adalah bagian dari Medical Science Lippo Group, yang
tergabung bersama Fakultas Kedokteran UPH dan Rumah Sakit (RS) Siloam yang
memiliki jaringan yang luas di Indonesia. Jaringan yang luas ini memungkinkan
MRIN-UPH mendapat akses sampel dari berbagai daerah di Indonesia, Jelas Prof.Irawan .
Dr.
Ivet menambahkan bahwa dengan kerja sama ini, kontribusi MRIN-UPH terkait
pemetaan genom SARS-CoV-2 semakin luas. " Sebelumnya MRIN-UPH hanya
melakukan partial genome sequencing dari SARS-CoV-2. Bersama Eijkman, kami
dapat berkontribusi melakukan WGS yang bermanfaat dalam pemetaan varian virus
penyebab COVID-19 yang ada di Indonesia, termasuk mutasi virus tersebut. Untuk
kerja sama ini, MRIN-UPH akan memilih sampel-sampel yang memenuhi kriteria
seperti profil pasien dan nilai Cycle Threshold (CT) tertentu. Kemudian sampel
dikirimkan ke Eijkman untuk dilakukan sequencing. Jika data sudah lengkap maka
data ini akan dilaporkan kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data
(GISAID) sehingga dapat diakses publik, " tambah Dr.Ivet.
Lebih
lanjut, Dr. Safarina yang biasa dipanggil Dr. Ina ini menjelaskan, kerja sama
WGS SARS-CoV-2 ini akan dibagi menjadi dua tahap. " Dalam tahap pertama,
MRIN-UPH akan menyediakan reagen untuk meneliti 100 sampel yang dikerjakan
Eijkman. Kemudian data WGS dari 100 sampel ini akan dilaporkan ke GISAID. Dalam
tahap kedua, MRIN-UPH akan melakukan pengiriman sampel secara rutin ke Eijkman
untuk berpartisipasi dalam pemenuhan target Eijkman dari pemerintah Republik
Indonesia, yaitu pengiriman data WGS dari 5,000 sampel ke GISAID di tahun ini,
" papar Dr.Ina.
Diakui
oleh Dr. Ina, kerja sama mengenai penelitian WGS SARS-CoV-2 ini adalah yang
pertama dilakukan dan telah menjadi pionir untuk kerja sama serupa antara
Eijkman dengan lembaga penelitian lainnya, terutama lembaga riset dari daerah
di luar pulau Jawa. Ia berharap kerja sama ini mampu berkontribusi dalam
peningkatan kemampuan genome surveillance di Indonesia. Artinya meningkatkan
kapasitas nasional agar sigap mengetahui apabila ada anomali kasus dan dapat
menangkap varian atau mutasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia lebih awal.
Lebih
lanjut, menurut Prof.dr.Herawati
Sudoyo, M.Sc.,Ph.D.(Prof. Hera), Deputi Bidang Penelitian
Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kerja sama dengan MRIN-UPH juga
terbuka pada respon inang (pasien) terhadap patogen penelitian penyakit, selain
penelitian patogennya. " Selain meneliti patogennya, bersama MRIN-UPH,
kami juga ingin melakukan penelitian terhadap gejala klinis dari pasien. Karena
beda pasien maka bisa berbeda juga respon dan dampak penyakit yang dirasakan.
papar Prof. Hera.
Melalui
peluang kerja sama yang ada, MRIN-UPH berkomitmen untuk siap berkontribusi
dalam kemajuan penelitian. Tentu dalam menjalankan kerja sama juga membutuhkan
kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu
yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau Kesehatan, mari
bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH.
Pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu di UPH! Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi
0811-1709-901.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Prof.dr.Irawan Yusuf,Ph.D., selaku Presiden Yayasan Mochtar Riady Nanotechnology Institute dan Prof. dr. David H. Muljono,Sp.PD.,FINASIM,Ph.D., selaku Deputi Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, disaksikan oleh Dr.rer.nat.Ivet Suriapranata, selaku Kepala Divisi Penelitian MRIN-UPH, dan Drh.Safarina G.Malik,M.S.,Ph.D., selaku Sekretaris Utama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Kolaborasi
antara MRIN-UPH dengan Eijkman adalah sarana yang baik untuk melakukan
pertukaran ide dan knowledge transfer. Kedua lembaga memiliki kualitas dan
nilai lebih. Eijkman memiliki fasilitas lengkap dan sumber daya manusia yang
banyak. Sedangkan MRIN-UPH adalah bagian dari Medical Science Lippo Group, yang
tergabung bersama Fakultas Kedokteran UPH dan Rumah Sakit (RS) Siloam yang
memiliki jaringan yang luas di Indonesia. Jaringan yang luas ini memungkinkan
MRIN-UPH mendapat akses sampel dari berbagai daerah di Indonesia, Jelas Prof.Irawan .
Dr.
Ivet menambahkan bahwa dengan kerja sama ini, kontribusi MRIN-UPH terkait
pemetaan genom SARS-CoV-2 semakin luas. " Sebelumnya MRIN-UPH hanya
melakukan partial genome sequencing dari SARS-CoV-2. Bersama Eijkman, kami
dapat berkontribusi melakukan WGS yang bermanfaat dalam pemetaan varian virus
penyebab COVID-19 yang ada di Indonesia, termasuk mutasi virus tersebut. Untuk
kerja sama ini, MRIN-UPH akan memilih sampel-sampel yang memenuhi kriteria
seperti profil pasien dan nilai Cycle Threshold (CT) tertentu. Kemudian sampel
dikirimkan ke Eijkman untuk dilakukan sequencing. Jika data sudah lengkap maka
data ini akan dilaporkan kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data
(GISAID) sehingga dapat diakses publik, " tambah Dr.Ivet.
Lebih
lanjut, Dr. Safarina yang biasa dipanggil Dr. Ina ini menjelaskan, kerja sama
WGS SARS-CoV-2 ini akan dibagi menjadi dua tahap. " Dalam tahap pertama,
MRIN-UPH akan menyediakan reagen untuk meneliti 100 sampel yang dikerjakan
Eijkman. Kemudian data WGS dari 100 sampel ini akan dilaporkan ke GISAID. Dalam
tahap kedua, MRIN-UPH akan melakukan pengiriman sampel secara rutin ke Eijkman
untuk berpartisipasi dalam pemenuhan target Eijkman dari pemerintah Republik
Indonesia, yaitu pengiriman data WGS dari 5,000 sampel ke GISAID di tahun ini,
" papar Dr.Ina.
Diakui
oleh Dr. Ina, kerja sama mengenai penelitian WGS SARS-CoV-2 ini adalah yang
pertama dilakukan dan telah menjadi pionir untuk kerja sama serupa antara
Eijkman dengan lembaga penelitian lainnya, terutama lembaga riset dari daerah
di luar pulau Jawa. Ia berharap kerja sama ini mampu berkontribusi dalam
peningkatan kemampuan genome surveillance di Indonesia. Artinya meningkatkan
kapasitas nasional agar sigap mengetahui apabila ada anomali kasus dan dapat
menangkap varian atau mutasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia lebih awal.
Lebih
lanjut, menurut Prof.dr.Herawati
Sudoyo, M.Sc.,Ph.D.(Prof. Hera), Deputi Bidang Penelitian
Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kerja sama dengan MRIN-UPH juga
terbuka pada respon inang (pasien) terhadap patogen penelitian penyakit, selain
penelitian patogennya. " Selain meneliti patogennya, bersama MRIN-UPH,
kami juga ingin melakukan penelitian terhadap gejala klinis dari pasien. Karena
beda pasien maka bisa berbeda juga respon dan dampak penyakit yang dirasakan.
papar Prof. Hera.
Melalui
peluang kerja sama yang ada, MRIN-UPH berkomitmen untuk siap berkontribusi
dalam kemajuan penelitian. Tentu dalam menjalankan kerja sama juga membutuhkan
kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu
yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau Kesehatan, mari
bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH.
Pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu di UPH! Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi
0811-1709-901.
Dr. Ivet menambahkan bahwa dengan kerja sama ini, kontribusi MRIN-UPH terkait pemetaan genom SARS-CoV-2 semakin luas. " Sebelumnya MRIN-UPH hanya melakukan partial genome sequencing dari SARS-CoV-2. Bersama Eijkman, kami dapat berkontribusi melakukan WGS yang bermanfaat dalam pemetaan varian virus penyebab COVID-19 yang ada di Indonesia, termasuk mutasi virus tersebut. Untuk kerja sama ini, MRIN-UPH akan memilih sampel-sampel yang memenuhi kriteria seperti profil pasien dan nilai Cycle Threshold (CT) tertentu. Kemudian sampel dikirimkan ke Eijkman untuk dilakukan sequencing. Jika data sudah lengkap maka data ini akan dilaporkan kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) sehingga dapat diakses publik, " tambah Dr.Ivet.
Lebih
lanjut, Dr. Safarina yang biasa dipanggil Dr. Ina ini menjelaskan, kerja sama
WGS SARS-CoV-2 ini akan dibagi menjadi dua tahap. " Dalam tahap pertama,
MRIN-UPH akan menyediakan reagen untuk meneliti 100 sampel yang dikerjakan
Eijkman. Kemudian data WGS dari 100 sampel ini akan dilaporkan ke GISAID. Dalam
tahap kedua, MRIN-UPH akan melakukan pengiriman sampel secara rutin ke Eijkman
untuk berpartisipasi dalam pemenuhan target Eijkman dari pemerintah Republik
Indonesia, yaitu pengiriman data WGS dari 5,000 sampel ke GISAID di tahun ini,
" papar Dr.Ina.
Diakui
oleh Dr. Ina, kerja sama mengenai penelitian WGS SARS-CoV-2 ini adalah yang
pertama dilakukan dan telah menjadi pionir untuk kerja sama serupa antara
Eijkman dengan lembaga penelitian lainnya, terutama lembaga riset dari daerah
di luar pulau Jawa. Ia berharap kerja sama ini mampu berkontribusi dalam
peningkatan kemampuan genome surveillance di Indonesia. Artinya meningkatkan
kapasitas nasional agar sigap mengetahui apabila ada anomali kasus dan dapat
menangkap varian atau mutasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia lebih awal.
Lebih
lanjut, menurut Prof.dr.Herawati
Sudoyo, M.Sc.,Ph.D.(Prof. Hera), Deputi Bidang Penelitian
Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kerja sama dengan MRIN-UPH juga
terbuka pada respon inang (pasien) terhadap patogen penelitian penyakit, selain
penelitian patogennya. " Selain meneliti patogennya, bersama MRIN-UPH,
kami juga ingin melakukan penelitian terhadap gejala klinis dari pasien. Karena
beda pasien maka bisa berbeda juga respon dan dampak penyakit yang dirasakan.
papar Prof. Hera.
Melalui
peluang kerja sama yang ada, MRIN-UPH berkomitmen untuk siap berkontribusi
dalam kemajuan penelitian. Tentu dalam menjalankan kerja sama juga membutuhkan
kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu
yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau Kesehatan, mari
bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH.
Pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu di UPH! Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi
0811-1709-901.
Lebih lanjut, menurut Prof.dr.Herawati Sudoyo, M.Sc.,Ph.D.(Prof. Hera), Deputi Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kerja sama dengan MRIN-UPH juga terbuka pada respon inang (pasien) terhadap patogen penelitian penyakit, selain penelitian patogennya. " Selain meneliti patogennya, bersama MRIN-UPH, kami juga ingin melakukan penelitian terhadap gejala klinis dari pasien. Karena beda pasien maka bisa berbeda juga respon dan dampak penyakit yang dirasakan. papar Prof. Hera.
Melalui
peluang kerja sama yang ada, MRIN-UPH berkomitmen untuk siap berkontribusi
dalam kemajuan penelitian. Tentu dalam menjalankan kerja sama juga membutuhkan
kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu
yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau Kesehatan, mari
bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH.
Pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu di UPH! Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi
0811-1709-901.